TUGAS 2
TYPE
DATA SEDERHANA DAN MAJEMUK
2.TIPE DATA MAJEMUK
PENGERTIAN STRUKTUR
DATA
Struktur data adalah suatu koleksi / kelompok data yang
dapat di karakteristikan oleh organisasi serta operasi yang di definisikan
terhadapnya.
Dalam teknik pemrograman,struktur data berarti tata letak yang berisi kolom-kolom data,baik itu kolom yang tampak oleh pengguna (user) ataupun kolom yang hanya digunakan untuk keperluan pemrograman yang tidak tampak oleh pengguna.
Struktur data meliputi :
Struktur data sederhana, misalnya array dan Record.
Struktur data majemuk, yang terdiri :
Linier : Stack, Queue, serta List dan Multilist
Non Linier : Pohon Biner dan Graph
Dalam teknik pemrograman,struktur data berarti tata letak yang berisi kolom-kolom data,baik itu kolom yang tampak oleh pengguna (user) ataupun kolom yang hanya digunakan untuk keperluan pemrograman yang tidak tampak oleh pengguna.
Struktur data meliputi :
Struktur data sederhana, misalnya array dan Record.
Struktur data majemuk, yang terdiri :
Linier : Stack, Queue, serta List dan Multilist
Non Linier : Pohon Biner dan Graph
Pemakaian struktur data yang tepat di dalam proses pemrograman akan menghasilkan algoritma yang lebih jelas dan tepat, sehingga menjadikan program secara keseluruhan lebih efisien dan sederhana.
STRING
Barisan hingga karakter yang dibentuk oleh suatu kumpulan dari karakter.
Karakter yang digunakan untuk membentuk suatu string disebut alfabet. Dalam penulisannya, suatu string berada dalam tanda “aphosthrope”.
Contoh :
Misal diberikan himpunan alfabet A = {C,D,1}.
String yang dapat dibentuk dari alfabet di atas di antaranya : ‘CD1’,’CDD’,’DDC’,’CDC1’,... dan sebagainya, termasuk “null string” atau “empty string”
Himpunan tak hingga dari string yang dibentuk oleh alfabet A disebut VOCABULARY, Notasi : VA atau A*
Jika suatu string dibentuk dari alfabet {0,1}, maka string yang terbentuk disebut dengan “Bit String”.
Barisan hingga karakter yang dibentuk oleh suatu kumpulan dari karakter.
Karakter yang digunakan untuk membentuk suatu string disebut alfabet. Dalam penulisannya, suatu string berada dalam tanda “aphosthrope”.
Contoh :
Misal diberikan himpunan alfabet A = {C,D,1}.
String yang dapat dibentuk dari alfabet di atas di antaranya : ‘CD1’,’CDD’,’DDC’,’CDC1’,... dan sebagainya, termasuk “null string” atau “empty string”
Himpunan tak hingga dari string yang dibentuk oleh alfabet A disebut VOCABULARY, Notasi : VA atau A*
Jika suatu string dibentuk dari alfabet {0,1}, maka string yang terbentuk disebut dengan “Bit String”.
Gabungan 2 buah string:
CONCAT
Sub bagian dari string:
SUBSTR
Menyisipkan string ke dalam string yang lain:
INSERT
Menghapus karakter dalam string :
DELETE
LENGTH
Nilai dari operasi ini adalah suatu integer yang menunjukkan panjang dari suatu string .
Notasi : LENGTH(S) = N (integer)
di sini S = String, N = integer
CONCAT
Operasi ini bekerja terhadap dua string dan hasilnya merupakan resultan dari kedua string tersebut.
Jika S1 dan S2 masing-masing adalah suatu string, maka bentuk operasi CONCATENATION dinotasikan dengan : CONCAT(S1, S2).
Contoh :
Misal S1 = ‘a1a2 ... aN’ dan S2 =‘b1b2 ... bM’
Maka CONCAT(S1,S2) = ‘a1a2 ... aNb1b2 ... bM’
String S1 = "Sistem"
String S2 = "Informasi"
CONCAT(S1, S2)= "SistemInformasi"
LENGTH(CONCAT(S1, S2)) = 15
LENGTH(S1) + LENGTH(S2) = LENGTH(CONCAT(S1, S2))
6 + 9 = 15
Misal S1 = ‘a1a2 ... aN’ dan S2 =‘b1b2 ... bM’
Maka CONCAT(S1,S2) = ‘a1a2 ... aNb1b2 ... bM’
String S1 = "Sistem"
String S2 = "Informasi"
CONCAT(S1, S2)= "SistemInformasi"
LENGTH(CONCAT(S1, S2)) = 15
LENGTH(S1) + LENGTH(S2) = LENGTH(CONCAT(S1, S2))
6 + 9 = 15
15
=
15
SUBSTR
Operasi ini adalah operasi membentuk string baru, yang merupakan bagian dari string yang diketahui.
SUBSTR
Operasi ini adalah operasi membentuk string baru, yang merupakan bagian dari string yang diketahui.
Notasi : SUBSTR(S, i, j)
di sini : S = string yang diketahui
i dan j = integer
i = posisi awal substring 1 £ i £ LENGTH(S)
j = banyak karakter yang diambil
0 £ j £ LENGTH(S) dan 0 £ i+j-1 £ LENGTH(S)
INSERT
Operasi ini adalah untuk menyisipkan suatu string ke dalam string lain.
Bentuk umumnya adalah :
INSERT(S1,S2,i). S1 dan S2 masing-masing adalah suatu string dan i adalah posisi awal S2 pada S1.
Contoh :
Misalkan : S1 = ‘a1a2 ... aN’
S2 = ‘b1b2 ... bM’
INSERT(S1, S2,3) = ‘a1a2b1b2 ... bMa3a4... aN’
String S1 = "Sistem"
String S2 = "Informasi"
INSERT(S1,S2,4) = “SisInformasitem”
INSERT(S2,S1,4) = “InfSistemormasi”
DELETE
Operasi ini digunakan untuk menghapus sebagian karakter dalam suatu string.
Bentuk umumnya adalah :
DELETE(S,i,j) ® menghapuskan sebagian karakter dalam string S, mulai dari posisi i dengan panjang .
Operasi ini digunakan untuk menghapus sebagian karakter dalam suatu string.
Bentuk umumnya adalah :
DELETE(S,i,j) ® menghapuskan sebagian karakter dalam string S, mulai dari posisi i dengan panjang .
Struktur data standar yang biasanya digunakan dibidang informatika adalah :
ADT , Array , Struk
List linier (Linked List) dan variasinya
Multilist
Stack (Tumpukan)
Queue (Antrian)
Tree ( Pohon )
Graph ( Graf )
ADT , Array , Struk
List linier (Linked List) dan variasinya
Multilist
Stack (Tumpukan)
Queue (Antrian)
Tree ( Pohon )
Graph ( Graf )
Array
Suatu array adalah sebuah struktur data yang terdiri atas banyak variabel dengan tipe data sama, dimana masing-masing elemen variabel mempunyai nilai indeks. Setiap elemen array mampu untuk menyimpan satu jenis data (yaitu: variabel). Suatu array dinyatakan dengan type, sehingga variabel yang bekerja akan dinyatakan dengan:
Contoh type : Var A = array [1..10] of integer;
Jenis-Jenis Operator Dalam Bahasa Pemograman:
Tanda operasi (operator) di dalam bahasa
Pascal dikelompokkan ke dalam 9 kategori, yaitu :
1. Assignment operator.
Ò Assignment operator (operator pengerjaan) menggunakan simbol titik dua
diikuti oleh tanda sama dengan (:=).
Ò Contoh : A:=B;
2. Binary operator.
Ò Digunakan untuk mengoperasikan dua buah operand. Operand dapat
berbentuk konstanta ataupun variabel. Operator ini digunakan untuk operasi
aritmatika yang berhubungan dengan nilai tipe data integer dan real.
Contoh :
15*5 hasilnya 75
20/3 hasilnya 6.6666666667E+00
20 div 3 hasilnya 6
20 mod 3 hasilnya 2
15*5 hasilnya 75
20/3 hasilnya 6.6666666667E+00
20 div 3 hasilnya 6
20 mod 3 hasilnya 2
3. Unary operator.
Operator ini hanya menggunakan sebuah operand saja. Dapat berupa unary minus dan unary plus. Unary minus digunakan untuk menunjukkan nilai negatif, baik pada operang numerik real maupun integer. Unaru plus adalah operator untuk memberai tanda plus
Contoh :
-5 +7
-2.5 +2.5
1.4. Bitwise operator.
Digunakan untuk operasi bit per bit pada nilai integer. Terdiri dari operator NOT, AND, OR, XOR, Shl, Shr.
1.5. Relational operator.
Relational operator digunakan untuk membandingkan hubungan antara dua buah operand dan akan didapatkan hasil tipe boolean, yaitu True atau False. Terdiri dari operator : =, <, >, <=, >=, <>.
-5 +7
-2.5 +2.5
1.4. Bitwise operator.
Digunakan untuk operasi bit per bit pada nilai integer. Terdiri dari operator NOT, AND, OR, XOR, Shl, Shr.
1.5. Relational operator.
Relational operator digunakan untuk membandingkan hubungan antara dua buah operand dan akan didapatkan hasil tipe boolean, yaitu True atau False. Terdiri dari operator : =, <, >, <=, >=, <>.
1.6. Logical operator.
Terdapat 4 buah logical operator yaitu : NOT, AND, OR dan XOR. Operator ini bekerja dengan nilai-nilai logika, yaitu True dan False.
1.7. Address operator.
Terdapat dua operator khusus yang berhubungan dengan alamat di memori yaitu address – of operator dan indirection operator. Operator akan menghasilkan alamat dari suatu nilai variable dan operator akan memberikan nilai dialamat yang ditunjukkan.
Terdapat 4 buah logical operator yaitu : NOT, AND, OR dan XOR. Operator ini bekerja dengan nilai-nilai logika, yaitu True dan False.
1.7. Address operator.
Terdapat dua operator khusus yang berhubungan dengan alamat di memori yaitu address – of operator dan indirection operator. Operator akan menghasilkan alamat dari suatu nilai variable dan operator akan memberikan nilai dialamat yang ditunjukkan.
1.8. Set operator.
Digunakan untuk operasi himpunan.
1.9. String operator.
Digunakan untuk operasi string. Hanya ada sebuah operator string saja, yaitu operator + yang digunakan untuk menggabungkan dua buah nilai string.
Contoh :
Nama1 := ‘Arief ‘;
Nama2 := ‘Kurniawan’;
Nama3 := Nama1 + Nama2;
PENGERTIAN KONSTANTA, VARIABEL DAN EKSPRESI.
Konstanta.
Konstanta adalah suatu identifier non-standar yang nilainya telah ditetapkan dalam suatu program dan dideklarasikan pada bagian deklarasi.
Bagian umum deklarasinya adalah :
CONST identifier = nilai;
Digunakan untuk operasi himpunan.
1.9. String operator.
Digunakan untuk operasi string. Hanya ada sebuah operator string saja, yaitu operator + yang digunakan untuk menggabungkan dua buah nilai string.
Contoh :
Nama1 := ‘Arief ‘;
Nama2 := ‘Kurniawan’;
Nama3 := Nama1 + Nama2;
PENGERTIAN KONSTANTA, VARIABEL DAN EKSPRESI.
Konstanta.
Konstanta adalah suatu identifier non-standar yang nilainya telah ditetapkan dalam suatu program dan dideklarasikan pada bagian deklarasi.
Bagian umum deklarasinya adalah :
CONST identifier = nilai;
Contoh :
CONST phi = 3.14;
x= 2;
y = ‘S’;
Variabel.
Variabel adalah suatu identifier non-standar yang nilainya tidak tetap atau nilainya merupakan hasil dari suatu proses.
(variabel yang dimaksudkan disini sama seperti halnya arti variabel pada aljabar).
Bentuk umum deklarasinya adalah :
Jika hanya 1 (satu) variabel yang dideklarasikan :
VAR identifier : jenis data;
Jika lebih dari 1 (satu) variabel dan masing-masing memiliki jenis data yang sama :
VAR id-1, id-2, …., id-3 : jenis data;
Jika beberapa variabel yang berbeda jenis datanya :
VAR identifier-1 : jenis data;
identifier-2 : jenis data;
. identifier-n : jenis data;
CONST phi = 3.14;
x= 2;
y = ‘S’;
Variabel.
Variabel adalah suatu identifier non-standar yang nilainya tidak tetap atau nilainya merupakan hasil dari suatu proses.
(variabel yang dimaksudkan disini sama seperti halnya arti variabel pada aljabar).
Bentuk umum deklarasinya adalah :
Jika hanya 1 (satu) variabel yang dideklarasikan :
VAR identifier : jenis data;
Jika lebih dari 1 (satu) variabel dan masing-masing memiliki jenis data yang sama :
VAR id-1, id-2, …., id-3 : jenis data;
Jika beberapa variabel yang berbeda jenis datanya :
VAR identifier-1 : jenis data;
identifier-2 : jenis data;
. identifier-n : jenis data;
Jika variabel yang dideklarasikan berjenis
data non-standar :
TYPE id = (data_item_1,data_item_2,…,data_item_n);
VAR id-v : id;
SUB-RANGE :
TYPE id = data_item_pertama .. data_item_terakhir;
VAR id-v : id;
Contoh :
VAR x : integer;
VAR p,q,r : real;
VAR a,b : char;
m,n : boolean;
TYPE warna = (merah,hitam,biru,putih,kuning);
VAR x1,x2 : warna;
TYPE tahun = 1900 .. 1993;
VAR thn-1,thn-2,thn-3 : tahun;
Ekspresi.
Sebuah ekspresi merupakan kumpulan dari operand-operand (seperti : bilangan, konstanta, variabel dll) yang bersama-sama dengan operator membentuk suatu bentuk aljabar dan menyatakan suatu nilai.
TYPE id = (data_item_1,data_item_2,…,data_item_n);
VAR id-v : id;
SUB-RANGE :
TYPE id = data_item_pertama .. data_item_terakhir;
VAR id-v : id;
Contoh :
VAR x : integer;
VAR p,q,r : real;
VAR a,b : char;
m,n : boolean;
TYPE warna = (merah,hitam,biru,putih,kuning);
VAR x1,x2 : warna;
TYPE tahun = 1900 .. 1993;
VAR thn-1,thn-2,thn-3 : tahun;
Ekspresi.
Sebuah ekspresi merupakan kumpulan dari operand-operand (seperti : bilangan, konstanta, variabel dll) yang bersama-sama dengan operator membentuk suatu bentuk aljabar dan menyatakan suatu nilai.
CONTOH PROGRAM :
Contoh :
Var nama : string{15};
Begin nama := ‘Dewi’;
write(‘nama : ‘);
write(nama);
End.
Hasilnya :
Nama : Dewi
Var nama : string{15};
Begin nama := ‘Dewi’;
write(‘nama : ‘);
write(nama);
End.
Hasilnya :
Nama : Dewi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar